Aktivis Peneleh Regional Lombok sukses melaksanakan agenda Tadarus Religiositas dan Kebangsaan untuk sesi pertama. Kegiatan ini menjadi salah satu rangkaian dari program kerja Safari Ramadhan dan agenda rutinan spesial Ramadhan dari Aktivis Peneleh Regional Lombok.
Tepatnya pada hari Sabtu, 01 April 2023, sesi awal bertajuk “Ramadhan Taskiyah An-Nafs wal Ummah” diselenggarakan. Sekretaris Jendral (Sekjend) Aktivis Peneleh Jang Oetama (APJO) atau di kalangan aktivis akrab disapa Gus Tsiqqif, berkesempatan mengisi materi pada Tadarus Relogiositas dan Kebangsaan ini. Dalam sesi ini Gus Tsiqqif mengawalinya dengan mengutip salah satu buku karya HOS Tjokro, Islam dan Sosiolisme, “Kalau ingin membentuk suatu kejayaan peradaban maka bentuklah dulu akhlak atau perangai masyarakatnya.” terangnya dengan penuh semangat ketika mengisi kegiatan tersebut.
Secara umum tazkiyatun nafs adalah proses penyucian jiwa dari perbuatan dosa, proses pembinaan akhlakul karimah (perilaku mulia) dalam diri dan kehidupan manusia. Adapun relevansi konsep Tazkiyatun Nafs terhadap pendidikan akhlak adalah mengarah pada pembentukan pribadi muslim yang mulia. Dengan tujuan pendidikan yang sama yakni kesempurnaan insani dalam hal taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah, serta kebahagiaan dunia dan akhirat.
Menukil dari pendapat Imam Abu Hamid Al-Gazali Gus Tsiqqif juga menjelaskan tentang 3 level dalam mencapai penyucian jiwa. Pertama, Takhalli, yakni proses permbersihan hati dari yang buruk, menjauhi kebiasaan buruk. Kedua, Tahalli, yakni mengisi ruh kebaikan dengan tidak hanya menegakkan sholat wajib namun mengisinya dengan menegakkan solat rawatib serta sunnah-sunnah yang lain. Level pembiasaan akhlak baik. Kemudian ketiga, Tajalli (ihsan) yakni menghadirkan Allah dalam segala aktifitas kehidupan dan diperkuat dengan dzikir di setiap nafasnya. Atau dalam jagat Aktivis Peneleh populernya digaungkan dengan sebutan Insan Kamil. Jelasnya. (NAtimah)