Hijrah untuk Ummat; Rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh II
Malam Jumat dikenal sebagai malam yang utama dengan ibadah-ibadah sunnahnya. Sebagai malam penuh keutamaan, Aktivis Peneleh tetap menjalankan rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh. Pada malam kali ini (26/05) rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh dipimpin oleh Moh. Fawais, Koordinator Aktivis Peneleh Regional Yogyakarta, dengan dihadiri para Koordinator dan Aktivis Peneleh dari pelbagai regional.
Sebagaimana berjalannya rutinan Aktivis Peneleh, di setiap sesinya selalu dibarengi pesan-pesan perjuangan dari Koordinator terpilih setiap minggunya. Moh. Fawaiz kali ini berkesempatan memimpin rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh dibarengi pesan perjuangan yang menekankan pentingnya akan penguatan gerakan untuk ummat di setiap regional.
“Selaku Aktivis Peneleh, kita harus tetap ingat gerakan kita yakni berbasis ‘Hijrah untuk Ummat’.” Terang Koordinator berdarah Madura ini.
Hijrah untuk ummat menjadi landasan pengingat untuk kita semua agar tetap kembali dan lurus dalam gerakan yakni untuk ummat semata. Hal seperti ini tentunya sebagai jangkar gerakan dan perlawanan dari gerakan-gerakan perubahan yang hanya berdasar pada ‘kepentingan’ semata. Makanya Koordinator Daerah Istimewa ini juga menerangkan untuk terus menjaga kesatuan kader Aktivis Peneleh di setiap regional.
“Tentunya ya namanya organisasi, banyak juga dari kader Aktivis Peneleh mengalami seleksi alam dalam proses perjuangan ‘hijrah untuk ummat.’ Namun bukan berati kita berhenti bergerak. Jumlah bukan alasan utama. Tapi berapapun kita harus bergerak. Kita harus saling menggerakkan.” Tegasnya.
Pesan-pesan perjuangan Moh. Fawaiz pun direspon oleh teman-teman yang hadir dalam rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh ini. Salah satunya, Danil Mashuda, salah satu Aktivis Peneleh Surabaya mempertanyakan pendapat tentang bagaimana cara mengantisipasi seleksi alam. Hal ini kemudian direspon balik oleh Moh. Fawaiz bahwasanya kita untuk tetap terus jalin silaturrahim antar satu sama lain. Jalin silaturrahim juga dengan orang-orang yang sudah memiliki pengalaman banyak dalam gerakan. Kita minta sarannya agar mendapat gambaran untuk langkah perjuangan kedepannya.
Tak lupa dalam acara kali ini juga menjadi wadah saling berkabar antar Aktivis Peneleh dari pebagai regional. Seperti halnya Koordinator Regional Aktivis Peneleh Malang, Muh. Kholidi, meminta doa agar keberlangsungan kaderisasi jenjang 2, DIKMENAS yang dilaksanakan di Malang agar berjalan lancar. Hal ini pun direspon baik oleh Wakil Ketua Regional Makassar, Fachrizal Ube. Bahwasanya pria yang dikenal sebagai Ichal ini menjelaskan urgensinya kader ketika sudah ditempa di Pendidikan Menengah Nasional atau kita sebut DIKMENAS.
“Aktivis Peneleh tentunya tidak hanya sekadar ikut DIKSARNAS. Perlunya untuk tingkatan lebih dalam menguatkan kemampuan nalar Aktivis Peneleh di DIKMENAS. Tentu harapannya alumni DIKMENAS kali ini yang berlangsung di Malang, akan kembali ke regionalnya dengan semangat gerakannya sebagai Penata Aktivis Peneleh.” Penuh harap dari Fahcrizal Ube.
Rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh bukan sekadar membaca amalan yang terkandung dalam Reglemen YPJO. Tapi disinilah esensi doa dan penghambaan kita pada Tuhan agar diberi kelancaran dan kekuatan dalam mengemban amanah proses Hijrah untuk Ummat. Sampai jumpa di rutinan Amaliyah Aktivis Peneleh malam Jumat berikutnya.