FFI Sayangkan Ricuh Final Futsal Porprov Jatim: Tinjauan

Pertandingan seru antara Kota Malang dan Surabaya pada 27 Juni 2025 di Graha Polinema berakhir dengan skor 2-0. Sayangnya, euforia kemenangan ternoda oleh kericuhan yang memicu sorotan publik.
Federasi Futsal Indonesia menyatakan penyesalan resmi melalui akun Instagram @ffi.indonesia. Ketum Michael Sianipar menegaskan komitmen menjaga sportivitas, meski acara ini bukan diselenggarakan langsung oleh mereka.
Insiden ini memunculkan pertanyaan tentang dampaknya terhadap citra olahraga nasional. Bagaimana kronologi lengkapnya? Simak analisis mendalam berikut.
Kronologi Kericuhan di Final Futsal Porprov Jatim 2025
Suasana tegang sudah terlihat sejak awal pertandingan antara Kota Malang dan Surabaya. Kedua tim bermain keras, memicu ketegangan di antara pemain dan penonton.
Pertandingan Memanas Sejak Awal
Babak pertama diwarnai oleh permainan fisik yang cukup keras. Chant ofensif mulai terdengar dari tribun penonton, menambah panasnya suasana. Beberapa pelanggaran tidak diberi kartu oleh wasit, membuat emosi pemain semakin memuncak.
Puncak Kerusuhan dan Penghentian Laga
Babak kedua menjadi titik puncak insiden. Penonton melempar botol air mineral ke lapangan, memaksa wasit menghentikan laga final selama 15 menit. Setelah dilanjutkan, kericuhan kembali terjadi dan pertandingan dihentikan permanen.
Menurut panitia lokal, keputusan ini diambil demi keamanan semua pihak.
“Alasan utama adalah keamanan. Kami tidak ingin ada korban jiwa,”
jelas Ikhwan, perwakilan panitia.
Upaya Penenangan dan Evakuasi Pemain
Proses evakuasi dilakukan dengan cepat. Pemain Surabaya dibawa ke area aman, sementara pemain Malang tetap di lapangan. Polresta Malang Kota turun tangan mengamankan lokasi.
Untuk informasi lebih lengkap tentang reaksi resmi terkait kejadian ini, Anda bisa membaca laporan khusus dari media terpercaya.
Reaksi Federasi Futsal Indonesia (FFI)
Respons cepat diberikan oleh federasi terkait insiden yang terjadi. Federasi Futsal Indonesia menegaskan komitmennya untuk menjaga atmosfer kompetisi menjunjung nilai sportivitas.
Pernyataan Resmi Ketum FFI
Michael Sianipar, Ketua Umum FFI, menyatakan penyesalan mendalam.
“Tindakan ini membahayakan keselamatan pemain dan penonton. Ini tentang bagaimana menjaga martabat olahraga,”
ujarnya di Instagram resmi.
Pernyataan tersebut mendapat sorotan luas dari media dan penggemar.
Kritik Terhadap Pelanggaran Sportivitas
FFI juga memberikan kritik konstruktif terkait perilaku suporter. Mereka menekankan pentingnya futsal ruang aman bagi semua pihak.
Beberapa poin utama yang disorot:
- Peran wasit dalam mengendalikan pertandingan.
- Edukasi suporter tentang etika menonton.
- Konsekuensi bagi pelaku kericuhan.
Dukungan Teknis FFI untuk Pemulihan
Sebagai bentuk dukungan, FFI siap memberikan bantuan teknis melalui AFP/AFK. Langkah ini bertujuan memulihkan citra kompetisi menjunjung sportivitas.
Aspek | Kompetisi Resmi FFI | Ajang Porprov |
---|---|---|
Regulasi | Ketat, standar nasional | Lokal, fleksibel |
Pengawasan | Langsung oleh FFI | Panitia daerah |
Edukasi | Program rutin | Minimal |
Dengan langkah-langkah ini, FFI berharap insiden serupa tidak terulang. Mereka juga menyayangkan insiden yang merusak citra olahraga.
Regulasi dan Tanggung Jawab dalam Ajang Porprov
Penyelenggaraan ajang olahraga daerah memerlukan koordinasi yang matang antara berbagai pihak. Insiden di final porprov jatim menunjukkan pentingnya pemahaman bersama tentang regulasi dan batas wewenang.
Peran KONI dan Pemerintah Daerah
KONI bertindak sebagai pengawas utama kompetisi di tingkat daerah. Mereka memastikan semua aturan nasional diterapkan, termasuk standar keamanan dan etika.
Di sisi lain, pemerintah daerah berperan sebagai fasilitator. Mulai dari penyediaan venue hingga koordinasi dengan kepolisian. Kedua pihak ini harus bekerja sama untuk *menjunjung sportivitas*.
Batas Wewenang FFI dalam Kompetisi
Meski bukan penyelenggara langsung, FFI memiliki kepentingan dalam menjaga citra olahraga futsal. Namun, wewenang mereka terbatas pada kompetisi resmi yang diadakan di bawah naungan federasi.
Arief Anton Sujarwo, Ketua AFP Jatim, menegaskan:
“Porprov adalah ajang daerah. FFI bisa memberikan masukan, tetapi keputusan akhir ada di panitia lokal dan KONI.”
Prosedur Penghentian Pertandingan
Saat kericuhan terjadi, panitia wajib mengikuti prosedur penghentian yang jelas. Aturan menetapkan waktu tunggu 2×10 menit sebelum pertandingan dihentikan permanen.
Berikut tahapan yang harus dilakukan:
- Wasit menghentikan laga sementara dan berkoordinasi dengan panitia.
- Petugas keamanan menenangkan penonton dan mengamankan area.
- Evaluasi kelayakan melanjutkan pertandingan berdasarkan kondisi lapangan.
Pihak | Tanggung Jawab | Wewenang |
---|---|---|
KONI | Pengawasan regulasi | Menghentikan kompetisi |
Pemerintah Daerah | Logistik dan keamanan | Koordinasi dengan kepolisian |
FFI | Rekomendasi teknis | Terbatas pada kompetisi resmi |
Dengan memahami hierarki ini, risiko insiden serupa di ajang porprov jatim bisa diminimalisir di masa depan.
Kesimpulan: Menjaga Martabat Olahraga Futsal
Insiden ini menjadi pengingat penting tentang nilai-nilai menjaga martabat olahraga. Ketegangan di lapangan mencerminkan perlunya komitmen bersama dari federasi, pemerintah, dan suporter.
Sinergi ketiga pihak ini vital untuk menciptakan atmosfer kompetisi yang sehat. Sistem pengamanan terpadu dan edukasi suporter harus jadi prioritas.
Peran aktif kepolisian dan Satpol PP patut diapresiasi. Mari jadikan momen ini sebagai pelajaran untuk futsal indonesia yang lebih bermartabat dan penuh sportivitas.