Sinau dari Pinggiran Kota Surabaya

Surabaya – 20 Maret 2023, Aktivis Peneleh Surabaya menyelenggarakan Sinau Majelis Pinggiran untuk pertama kalinya. Bertempat di depan kampus UIN Sunan Ampel Surabaya, menjadikan ciri forum satu ini untuk dilaksanakan. Karena Sinau Majelis Pinggiran hadir dari pinggira sudut-sudut kota Surabaya untuk sama-sama sinau (belajar) dan berkarya.

Sinau Majelis Pinggiran edisi pertama ini mengangkat tema “Introspeksi Polemik Hukum ‘Karet’ Indonesia. Pemateri kali ini juga disampaikan oleh salah satu Aktivis Peneleh Surabaya yang kini tengah diamanahi sebagai Kepala Rumah Hukum Jang Oetama, yaitu Abdul Azis Zain, S.H.

“Kita selaku anak muda, harus peduli hukum dan sama-sama mengawal hukum di Indonesia agar terus alif. Jangan sampai hukum di Indonesia ada, untuk disalah-gunakan.” Ujar Abdul Azis Zain, S.H, di salah satu kutipan materinya.

Polemik Hukum ‘Karet’ Indonesia, bukan menjadi hal baru yang mengagetkan kita semua. Ini sudah menjadi ‘rahasia umum’ yang banyak diketahui masyarakat kita. Tak heran ada yang menyuarakan dengan keras agar tersampainya cita keadilan rakyat yang diharapkan. Tak heran juga, banyak memilih bungkam di hadapan hukum. Karena sudah pasrah dan sifat hukum ‘karet’ yang ada inilah membuat positioning hukum tidak berpihak pada masyarakat, melainkan berpihak pada penguasa. Abdul Azis Zain juga mencontohkan dalam forum Sinau ini beberapa contoh kasus Hukum yang penerapannya tidak mencapai ketegasan. Hukum saat ini mesti berpihak pada pejabat namun tidak untuk masyarakat.

“Kita semua sama di hadapan hukum!” Tegas Kepala Rumah Hukum Jang Oetama ini dalam kesimpulannya. Bahwasanya hukum di Indonesia harus sama dihadapan semua elemen. Tidak ada perbedaan kelas hukum untuk kelas-kelas sosial yang ada. Semua harus tegas untuk menghormati hukum dan menaati segala aturan hukum yang ada. Adanya hukum tentu bukan sebagai aturan untuk dilanggar. Namun harus ditaati agar Indonesia ini lebih tertib, lebih adil, dan tentunya lebih sejahtera.

Sinau Majelis Pinggiran akan terus hadir kedepannya dengan merangkul berbagai kalangan yang lebih luas. Hal ini menjadi salah satu program aksi Aktivis Peneleh Surabaya untuk sama-sama mengawal dan sama-sama merajut Zelfbestuur-intelektual dan Aksi-kemandirian dimulai dari Surabaya.

Sinau Majelis Pinggiran #1

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *