Diskusi Kebangsaan: Fibonacci Sejarah Indonesia, Madura 2 November 2016

 

RumahPeneleh.or.id, Bangkalan – Aktivis Peneleh Madura bersama komunitas Gak Ngopi menggelar diskusi bertajuk “Diskusi Kebangsaan: Fibonacci Sejarah Indonesia” sore tadi (02/11), dimulai pukul 15:00 WIB.

Diskusi yang digelar secara sederhana di sebuah warung kopi sekitar kampus Universitas Trunojoyo Madura, Kabupaten Bangkalan itu dihadiri lebih dari 50-an pemuda dan mahasiswa dari berbagai elemen.

Mengambil tema “Refleksi; Perjalanan [Sarekat Islam] menuju [Sumpah Pemuda], dari [16], [28], dan [16]” dengan pembicara Dr. Aji Dedi Mulawarman  dan Dr. Ari Kamayanti.

Diskusi dibuka oleh Fawaid As’at, yang menjelaskan bahwa esensi pertemuan ini adalah mempelajari sejarah dan bagaimana pemuda berperan membentuk sejarah.

Dr. Aji Dedi memulai dengan sejarah pemuda di 1908- 1905- 1800an – 1500 sampai tahun-tahun sebelumnya. Saat bicara Fibonacci -angka matematis- ada penjumlahan matematis yang menarik bahkan di semesta.

Sementara itu Ari Kamayanti dalam penjabarannya menyebutkan, “Realitas kesejarahan juga dapat dipotret dari Fibonacci? Ada apa di 1905? Ada pertarungan antara masyarakat lokal dan luar.”

“Belanda menggunakan orang-orang Cina. Sehingga pedagang di Solo bertarung dengan pedagang Cina, hingga akhirnya muncul Sarekat Dagang Islam. Ditarik ke belakang lagi 1800-an muncul perang Jawa,” tambah Ari.

Iskandar Eka dari Aktivis Peneleh yang juga panitia acara mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pendukung acara, “Kami mengucapkan terimakasih kepada Rektor UTM, Presma UTM, Ketua BEM Fakultas se-UTM, Kader HMI, PMII, GMNI, IMM, Lpm SM, Lpm Inkams, Lpm Vol serta seluruh mahasiswa UTM dan yang hadir pada acara ini.”

Dengan semakin menggeliatnya diskusi kebangsaan semacam ini, Rumah Peneleh berharap mampu mengetuk jiwa pemuda untuk ikut serta memikirkan masa depan negeri ini.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *